10 Desember 2012

NASKAH TEATER


HUNTER

TOKOH:         
-          ADHITIA SANDY ALMADANI Sebagai JIDAN
-          CINTYA DEWI NUR RIZKI Sebagai EVOLET
-          DWI FAJAR ANISA Sebagai IBU TETUA
-          M. RISFI RIDA AZIMI Sebagai DEWA
-          M. UNTUNG KHAIRANY Sebagai SYAKHA
-          SILVIA WIBOWO Sebagai NARATOR
-          VERRY NOVAL ARIADI Sebagai DELEH
-          WITA SYAWALINA FEBRIANTI Sebagai LEAH




Via                   : dahulu kala,hiduplah seorang gadis bermata biru, ia adalah pewaris dari leluhurunyadimasa lalu,orang tuanya telah mati dibunuh oleh para dewa pada masa itu, kini ia tak punya siapa-siapa lagi, sebut saja dia evolet, suatu seketika evolet sedang menangis tersedu, kemudian tak beberapa lama datanglah leah


leah                  : wahai gadis kecil, mengapa engkau menangis?

Evolet              : aku sendirian, aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi

leah                  : kemana orangtuamu?

Evolet              : mereka sudah meninggal

leah                  : kasihan sekali nasibmu, siapa namamu?

Evolet              : evolet ( sambil menangis)

leah                  : baiklah evolet, kau tidak perlu menangis lagi, mari ikutlah denganku.

Via                   : Leah membawa evolet ketempat dia tinggal. Evolet pun menurut dengan leah, ia disambut baik dengan ibu tetua, ibu tetua adalah kepala suku Zimbabwe.

Ibu tetua          : leah, siapa dia?

Leah                : dia adalah anak kecil yang kutemukan di perbatasan suku kita, orangtuanya telah meninggal.

Ibu tetua          : Oh, panggil lah dia.

Leah                : Baiklah ibu tetua.

Ibu tetua          : siapa namamu nak?

Evolet              : evolet.

Via                   : ibu tetua pun menatap evolet dengan ragu, tak lama kemudian beliau tersenyum.

Ibu tetua          : selamat datang evolet, kini kau bagian dari kami !

Evolet              : Terima kasih.

Via                   : 10 tahun kemudian, evolet menjadi gadis yang cantik jelita, pada suatu ketika ia diajak
                        Jalan-jalan dengan leah. Mereka melewati tempat latihan perburuan dimana deleh dan
                        Syakha belajar

Evolet              :leah, siapakah dua pemuda tu?

Leah                : dia adalah pasukan dari perburuan dari suku ini.

Evolet              : oh begitu..

Leah                : memangnya ada apa?

Evolet              : sedari tadi mereka menatapku!

Leah                : mungkin dia suka padamu!

Evolet              : hahahaha, bisa saja kau ini.


Syakha             : deleh, lihat lah gadis itu!

Deleh               : iya aku melihatnya

Syakha             : aku ingin memilikinya.

Deleh               : hei, aku juga!

Syakha             : tapi aku yang berdahulu!

Deleh               : bagaimana kalau kita beradu kehebatan berburu?

Syakha             : baiklah, aku terima tantanganmu!

Deleh               : saat bulan purnama, sekaligus menentukan siapa yang menjadi pemimpin perburuan ini

Syakha             : baiklah, kita tinggal tinggal menunggu 30 hari lagi

Via                   : 30 hari telah berlalu, hari itu hari dimana pemimpin perburuan menjatuhkan tahtanya,                                Deleh dan Syakha mengikutsertakan diri

Leah                : hari ini adalah hari jatuhnya pergantian pemimpin kita, mari kita sambut calon pemimpin kita, deleh dan syakha, mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik, untuk mencari yang terbaik, salah satu dari kalian harus berburu mata tombak, siapapun yang bias mendapatkannya maka dialah pemimpinnya!

Via                   : setelah mendengar penjelasan Syakha dan Deleh bersiap-siap untuk berburu, mata tombakpun dilepaskan dari sarangnya, kemudian syakha dan deleh berlomba-lomba mengejarnya, tampak kesengitan diantara keduanya

Deleh               : mari kita buktikan! Siapa yang lebih hebat!

Syakha             : tak perlu dibuktikan lagi! Aku pasti menang! Karna aku terlahir sebagai pemimpin!

Deleh               : Tidak usah banyak omong, mari kita buktikan dahulu!

Via                   : ternyata didalam perselisihan ini, Deleh lah pemenangnya maka ia yang menjadi    pemimpin perburuan dan juga mendapatkan evolet.

Deleh               : ternyata aku lah yang terhebat!

Syakha             : Ya, aku akui kekalahanku, selamat !

Via                   : syakha pun pergi dengan menerima kekalahannya, evoletpun datang menghampiri deleh.

Evolet              : selamat! Kau telah menjadi pemimpin.

Deleh               : terimakasih evolet,

Evolet              : kau memang pantas sebagai pemimpin.

Deleh               : tapi menurutku tidak lengkap semua ini!

Evolet              : kenapa begitu?

Deleh               : seorang pemimpin pasti memiliki pendamping!

Evolet              : memang sepantasnya begitu!

Deleh               : apakah kau mau menjadi pendampingku evolet?

Evolet              : baiklah dengan senang hati.

Via                   : kini evolet sudah resmi menjadi pendamping deleh, namun hal itu hanya beberapa saat karena nasya menculik evolet. Nasya adalah dewa kejahatan yang sering menggangu persukuan ini.
                        saat itu, Deleh sedang lengah, tiba-tiba dari arah belakang nasya datang dan langsung menyeret evolet, evoletpun berteriak minta tolong, namun naasnya deleh terlambat, evolet telah pergi dibawa setan para roh dewa kejahatan

Deleh               : Evolet!! Evolett!

Via                   : deleh pun jatuh tersungkur, ia pun berniat membebaskan evolet, namun syakha menahannya

Syakha             : deleh tunggu! Jangan pergi !

Deleh               : kenapa? Aku harus pergi! Aku harus menyelamatkannya!

Syakah             : jika kau pergi siapa yang menjadi pimimpin?

Deleh               : aku tidak perduli! Aku harus menyelamatkannya!jika aku tak kembali maka kaulah yang menjadi pemimpinnya syakha, itukan yang kau inginkan?

Via                   : tanpa menunggu jawaban dari syakha, deleh pergi kekota kematian, syakha terdiam kemudian tak beberapa lama ia menyusul deleh

Syakah             : aku akan membantumu!

Via                   : sesampai dikota kematian, delah memasuki kawasan tersebut, kemudian ia bertemu dengan nasya, kakitangan dewa kegelapan.

Jidan                : berani sekali kau kemari! Ahahaha

Deleh               : mana evolet? Kembalikan dia padaku!

Jidan                : hahahaha lewati dulu mayat ku!

Via                   : saat deleh bersiap hendak melawan nasya, tiba-tiba syakha datang menolongnya

Deleh               : apa yang kau lakukan?

Syakha             : biar aku mengurus dia! Cepat kau cari evolet!

Via                   : tanpa waktu lama, deleh menemukan evolet

Evolet              : deleh, apakah itu kamu?

Deleh               : iya ini aku! Aku akan membebaskanmu!

Dewa               : tidak secepat itu anak muda! Kau harus melawanku dahulu.

Deleh               : hyaaaat ciat ciat ciat blamm!!! Duarr!!!

Dewa               :  Ahh, kurang ajar kau !

Via                   : akhirnya dewa mati dan evolet berhasil diselamtkan, evolet dan deleh pun pergi mencari syakha

Via                   : dengan sangat terkejut deleh melihat syakha tersungkur dilantai karena tertusuk oleh nasya

Deleh               : syakha bertahanlah!

Syaka               : pergilah ! biarkan aku sendiri

Deleh               : tidak! Tidak ! kau pasti bisa!

Via                   : akhirnya syaka mati, kemudian jidan kembali bangkit dan langsung menusuk kearah evolet

Deleh               : evolet!!!

Evolet              : sampai jumpa deleh

Via                   : akhirnya perjuangan deleh menolong evolet tersia-sia, evolet mati ditangan nasya, deleh pun menusuk nasya, dan akhirnyaa..
                        *deleh bunuh diri

tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar