HUNTER
TOKOH:
-
ADHITIA
SANDY ALMADANI Sebagai JIDAN
-
CINTYA
DEWI NUR RIZKI Sebagai EVOLET
-
DWI
FAJAR ANISA Sebagai IBU TETUA
-
M.
RISFI RIDA AZIMI Sebagai DEWA
-
M.
UNTUNG KHAIRANY Sebagai SYAKHA
-
SILVIA
WIBOWO Sebagai NARATOR
-
VERRY
NOVAL ARIADI Sebagai DELEH
-
WITA
SYAWALINA FEBRIANTI Sebagai LEAH
Via : dahulu kala,hiduplah
seorang gadis bermata biru, ia adalah pewaris dari leluhurunyadimasa lalu,orang
tuanya telah mati dibunuh oleh para dewa pada masa itu, kini ia tak punya
siapa-siapa lagi, sebut saja dia evolet, suatu seketika evolet sedang menangis
tersedu, kemudian tak beberapa lama datanglah leah
leah : wahai gadis kecil, mengapa
engkau menangis?
Evolet : aku sendirian, aku sudah tidak
punya siapa-siapa lagi
leah : kemana orangtuamu?
Evolet : mereka sudah meninggal
leah : kasihan sekali nasibmu,
siapa namamu?
Evolet : evolet ( sambil menangis)
leah : baiklah evolet, kau tidak
perlu menangis lagi, mari ikutlah denganku.
Via : Leah membawa evolet
ketempat dia tinggal. Evolet pun menurut dengan leah, ia disambut baik dengan
ibu tetua, ibu tetua adalah kepala suku Zimbabwe.
Ibu
tetua : leah, siapa dia?
Leah : dia adalah anak kecil yang
kutemukan di perbatasan suku kita, orangtuanya telah meninggal.
Ibu
tetua : Oh, panggil lah dia.
Leah
: Baiklah ibu tetua.
Ibu
tetua : siapa namamu nak?
Evolet : evolet.
Via : ibu tetua pun menatap
evolet dengan ragu, tak lama kemudian beliau tersenyum.
Ibu
tetua : selamat datang evolet,
kini kau bagian dari kami !
Evolet : Terima kasih.
Via :
10 tahun kemudian, evolet menjadi gadis yang cantik jelita, pada suatu ketika
ia diajak
Jalan-jalan
dengan leah. Mereka melewati tempat latihan perburuan dimana deleh dan
Syakha
belajar
Evolet :leah, siapakah dua pemuda tu?
Leah :
dia adalah pasukan dari perburuan dari suku ini.
Evolet :
oh begitu..
Leah :
memangnya ada apa?
Evolet :
sedari tadi mereka menatapku!
Leah :
mungkin dia suka padamu!
Evolet :
hahahaha, bisa saja kau ini.
Syakha :
deleh, lihat lah gadis itu!
Deleh :
iya aku melihatnya
Syakha :
aku ingin memilikinya.
Deleh :
hei, aku juga!
Syakha :
tapi aku yang berdahulu!
Deleh :
bagaimana kalau kita beradu kehebatan berburu?
Syakha :
baiklah, aku terima tantanganmu!
Deleh :
saat bulan purnama, sekaligus menentukan siapa yang menjadi pemimpin perburuan
ini
Syakha :
baiklah, kita tinggal tinggal menunggu 30 hari lagi
Via :
30 hari telah berlalu, hari itu hari dimana pemimpin perburuan menjatuhkan
tahtanya, Deleh dan Syakha mengikutsertakan
diri
Leah : hari ini adalah hari jatuhnya
pergantian pemimpin kita, mari kita sambut calon pemimpin kita, deleh dan
syakha, mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik, untuk mencari yang
terbaik, salah satu dari kalian harus berburu mata tombak, siapapun yang bias
mendapatkannya maka dialah pemimpinnya!
Via : setelah mendengar
penjelasan Syakha dan Deleh bersiap-siap untuk berburu, mata tombakpun dilepaskan
dari sarangnya, kemudian syakha dan deleh berlomba-lomba mengejarnya, tampak
kesengitan diantara keduanya
Deleh : mari kita buktikan! Siapa yang
lebih hebat!
Syakha : tak perlu dibuktikan lagi! Aku
pasti menang! Karna aku terlahir sebagai pemimpin!
Deleh : Tidak usah banyak omong, mari
kita buktikan dahulu!
Via : ternyata didalam
perselisihan ini, Deleh lah pemenangnya maka ia yang menjadi pemimpin perburuan dan juga mendapatkan
evolet.
Deleh : ternyata aku lah yang terhebat!
Syakha : Ya, aku akui kekalahanku, selamat
!
Via : syakha pun pergi dengan
menerima kekalahannya, evoletpun datang menghampiri deleh.
Evolet : selamat! Kau telah menjadi
pemimpin.
Deleh : terimakasih evolet,
Evolet : kau memang pantas sebagai
pemimpin.
Deleh : tapi menurutku tidak lengkap semua
ini!
Evolet : kenapa begitu?
Deleh : seorang pemimpin pasti memiliki
pendamping!
Evolet : memang sepantasnya begitu!
Deleh : apakah kau mau menjadi
pendampingku evolet?
Evolet : baiklah dengan senang hati.
Via : kini evolet sudah resmi
menjadi pendamping deleh, namun hal itu hanya beberapa saat karena nasya
menculik evolet. Nasya adalah dewa kejahatan yang sering menggangu persukuan
ini.
saat itu, Deleh sedang
lengah, tiba-tiba dari arah belakang nasya datang dan langsung menyeret evolet,
evoletpun berteriak minta tolong, namun naasnya deleh terlambat, evolet telah
pergi dibawa setan para roh dewa kejahatan
Deleh : Evolet!! Evolett!
Via : deleh pun jatuh tersungkur,
ia pun berniat membebaskan evolet, namun syakha menahannya
Syakha : deleh tunggu! Jangan pergi !
Deleh : kenapa? Aku harus pergi! Aku
harus menyelamatkannya!
Syakah : jika kau pergi siapa yang menjadi
pimimpin?
Deleh : aku tidak perduli! Aku harus
menyelamatkannya!jika aku tak kembali maka kaulah yang menjadi pemimpinnya
syakha, itukan yang kau inginkan?
Via : tanpa menunggu jawaban dari
syakha, deleh pergi kekota kematian, syakha terdiam kemudian tak beberapa lama
ia menyusul deleh
Syakah : aku akan membantumu!
Via : sesampai dikota kematian,
delah memasuki kawasan tersebut, kemudian ia bertemu dengan nasya, kakitangan
dewa kegelapan.
Jidan : berani sekali kau kemari!
Ahahaha
Deleh : mana evolet? Kembalikan dia
padaku!
Jidan : hahahaha lewati dulu mayat ku!
Via : saat deleh bersiap hendak
melawan nasya, tiba-tiba syakha datang menolongnya
Deleh : apa yang kau lakukan?
Syakha : biar aku mengurus dia! Cepat kau
cari evolet!
Via : tanpa waktu lama, deleh
menemukan evolet
Evolet : deleh, apakah itu kamu?
Deleh : iya ini aku! Aku akan
membebaskanmu!
Dewa : tidak secepat itu anak muda!
Kau harus melawanku dahulu.
Deleh : hyaaaat ciat ciat ciat blamm!!!
Duarr!!!
Dewa :
Ahh, kurang ajar kau !
Via : akhirnya dewa mati dan
evolet berhasil diselamtkan, evolet dan deleh pun pergi mencari syakha
Via : dengan sangat terkejut
deleh melihat syakha tersungkur dilantai karena tertusuk oleh nasya
Deleh : syakha bertahanlah!
Syaka : pergilah ! biarkan aku sendiri
Deleh : tidak! Tidak ! kau pasti bisa!
Via : akhirnya syaka mati,
kemudian jidan kembali bangkit dan langsung menusuk kearah evolet
Deleh : evolet!!!
Evolet : sampai jumpa deleh
Via : akhirnya perjuangan deleh
menolong evolet tersia-sia, evolet mati ditangan nasya, deleh pun menusuk
nasya, dan akhirnyaa..
*deleh bunuh diri
tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar